Senin, 11 April 2011

NASIHAT BAGI YANG SAKIT HATI,,

Nasihat bagi yang sakit hati adalah menghindarkan anda dari beragam hal yang menghancurkan anda. Antara lain adalah:

1.   Yang sakit hati adalah orang bodoh
Ayub 5:2 — Sesungguhnya, orang bodoh dibunuh oleh sakit hati, dan orang bebal dimatikan oleh iri hati.

2. Yang sakit hati akan cepat mati
Ayub 21:25 — Yang lain mati dengan sakit hati, dengan tidak pernah merasakan kenikmatan.

3. Yang sakit hati akan Hancur
Mazmur 112:10 — Orang fasik melihatnya, lalu sakit hati, ia menggertakkan giginya, lalu hancur; keinginan orang fasik akan menuju kebinasaan.

4. Yang sakit hati akan pikul beban berat
Amsal 27:3 — Batu adalah berat dan pasirpun ada beratnya, tetapi lebih berat dari kedua-duanya adalah sakit hati terhadap orang bodoh.

5. Yang sakit hati akan luka batin
Amsal 27:9 — Minyak dan wangi-wangian menyukakan hati, tetapi penderitaan merobek jiwa.

6. Jagalah hati supaya ada kehidupan
Amsal 4:23 Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.

7. Buanglah kesedihan karena itu sia-sia
Pengkhotbah 11:10 — Buanglah kesedihan dari hatimu dan jauhkanlah penderitaan dari tubuhmu, karena kemudaan dan fajar hidup adalah kesia-siaan.

Jika anda sedang sakit hati sekarang BERDOALAH, agar sakit hati anda segera lenyap.

Mazmur 31:9 (31-10) Kasihanilah aku, ya TUHAN, sebab aku merasa sesak; karena sakit hati mengidaplah mataku, meranalah jiwa dan tubuhku.

Mazmur 85:4 (85-5) Pulihkanlah kami, ya Allah penyelamat kami, dan tiadakanlah sakit hati-Mu kepada kami.

Are you my best friend ??


Cinta dimulai dengan sebuah senyum, bertumbuh dengan sebuah kecupan dan berakhir dengan air mata.
Jangan menangisi seseorang yang tidak akan menangisimu.
 Sahabat sejati sulit dicari, lebih sulit lagi untuk di tinggalkan dan mustahil untuk dilupakan.
Kamu hanya bisa pergi sejauh kamu memaksa.
Tindakan berbicara lebih keras dibandingkan kata-kata.
Hal yang paling menyakitkan adalah melihat seseorang yang kamu cintai mencintai orang lain.
Jangan biarkan masa lalu menghalangi langkahmu.
Kamu akan ketinggalan hal-hal indah di depan. Hidup itu singkat.
Jangan lewatkan hal-hal di sekelilingmu. Kamu akan merindukannya.
Sahabat sejati seperti daun semanggi berdaun empat.
Sulit ditemukan dan akan beruntung jika mendapatkannya.
 Bila kamu berfikir kalau dunia tidak ada artinya bagimu, pikirkan lagi.
Mungkin yang kamu maksudkan adalah dunianya seseorang yang lain.
Ketika menyakitkan untuk menoleh ke belakang, terlalu takut untuk menatap ke depan, lihat di sisimu.
Sahabatmu selalu ada di sana.
Persahabatan sejati tidak akan pernah berakhir.
Teman itu sejati. Sahabat bagai bintang.
Mereka tidak selalu kelihatan, tetapi kamu tahu mereka ada di sana.
Janganlah cemberut.
 Kamu bisa membuat seseorang menyukaimu hanya dengan sebuah senyum.
 Apa yang akan kamu lakukan apabila orang yang bisa membuatmu berhenti menangis adalah orang yang membuatmu menangis?
 Tidak ada manusia yang sempurna hingga kamu mencintai mereka apa adanya.
Segala sesuatu akan berakhir dengan baik.
Bila akhirnya tidak baik, percayalah itu bukan akhir dari segalanya.
Mungkin saat ini ada seseorang yang sedang memikirkanmu dan berharap dirimu ada di sisi mereka. Itulah persahabatan sejati.
Tak bisa diungkapkan dengan kata-kata.
 Perselisihan dan kemarahan akan datang dan pergi, tetapi persahabatan sejati tidak akan memudar.
Untuk setiap detik yang kamu habiskan untuk kemarahan, kamu membuang satu menit kebahagiaanmu.
Hargailah temanmu, cintai mereka, maafkan mereka dan jagalah persahabatanmu tetap sehat didalam Tuhan.

Selasa, 05 April 2011

SAAT KAMU JATUH

Olimpiade musim panas 1982 di Barcelona, Spanyol, Derek Redman melangkah menuju arena, dia membayangkan kemenangan yang akan diraihnya. Ini saat yang telah di tunggu seumur hidupnya. Ia berfikir inilah alas an kelahirannya.
Pada menit terakhir sebelum perlombaan dimulai, ia memandang kearah deretan kursi penonton, mencari-cari wajah ayahnya. Memang ia ingin menang untuk dirinya. Tapi lebih lagi demi ayahnya, yang telah menggorbankan begitu banyak hal, agar ia dapat menjadi peserta olimpiade itu. Ini saatnya membuat ayahnya bangga.
Dor, Derek berlari, mengerahkan seluruh kekuatannya. Segalanya tampak baik sampai memasuki putaran terakhir. Tiba-tiba Derek terjatuh di tengah lintasan lainnya. Kram kski. Rasa nyeri yang hebat mengcengkramnya. Dia berusaha untuk berdiri, melompat, namun rasa nyeri itu sangat menyakitkan baginya. Detik demi detik berlalu, itu serasa berjam-jam baginya, dia rebah menggeliat kesakitan. Derek tidak percaya, inilah akhir perjalanannya selama ini.
Khawatir tentang yang di pikirkan ayahnya saat itu,malu ? Pergi dan meninggalkannya? Mungkinkah ayahnya berfikir. Oh bagus sekali. Jadi selama ini waktu terbuang percuma hanya untuk seorang yang bahkan tidak dapat menyelesaikan pertandingan sama sekali?
Jauh di atas sana, di antara kursi penonton, ayah Derek melompat berdiri. Segera ia menyelip di antara kerumunan penonton. Ada ratusan orang yang harus ia lewati namun akhirnya sang ayah berhasil mencapai garis batasan lintasan lari itu. Seorang penjaga keamanan menghentikannya, dan berkata  “Tidak searang pun diijinkan masuk kedalam arena.” Ayah Derek menjawab dengan kata-kata sederhana, “Itu anak saya.” Maka penjaga itu tidak menghalanginya lagi. Dia masuk kedalam lintasan lari. Sementara ribuan orang bersorak riuh rendah padanya, dia memapah anaknya menuju ke garis finish.
Sebagian kita merasa seolah-olah telah jatuh. Kamu mau menyelesaikan perlombaan yang telah Tuhan tetapkan, tapi rasa nyeri yang menyerang itu terlalu menyakitkan. Tak peduli sekeras apa kita berusaha, tampaknya kita tetap tidak mampu untuk berdiri dan melangkah lagi. Mungkin kita khawati, kalau-kalau
 Bapa di Sorga kecewa terhadap kita, kalau-kalau kita tidak dapat menyenangkan hatiNya.
Tuhan tidak kecewa pada saat kita jatuh. Ia di pihak kita. Kita adalah anakNya yang berharga dimataNya. Kita adalah kesayangaNYa. Oh, betapa sedihnya Dia melihat kita jatuh. Betapa Dia menaruh belas kasihan bagi kita. Tuhan mau kita menyelesaikan perlombaab dan Dia akan melakukan apa saja untuk memapah kita menuju garis finish. Tidak ada yang lebih menghibur, selain dari kenyataan bahwa Dia memanggil kita untuk menjalani perlombaan ini adalah juga Dia yang membantu kita untuk sampai ke garis finish.
Ayub 23 :14 Karena Ia akan menyelesaikan apa yang ditetapkan atasku, dan banyak lagi hal yang serupa itu dimaksudkan –Nya.
 ·

Jumat, 01 April 2011

DIRECT AND INDIRECT SPEECH

Kalimat Langsung Dan Kalimat Tak Langsung

Bilamana reported speech menyatakan kata-kata yang sebenarnya, ini disebut direct speech (kalimat langsung). Kalimat-kalimat tersebut tidak dihubungkan oleh “that” melainkan harus ditandai dengan (tanda baca) koma.

Bilamana reported speech memberikan isi pokok kata-kata yang dipakai oleh si pembicara dan bukan kata-kata yang sebenarnya ini disebut indirect speech (kalimat tidak langsung). Dalam indirect speech kalimat-kalimat itu dihubungkan dengan kata “that”.

Bentuk waktu reporting verb tidak diubah, akan tetapi bentuk waktu reported speech harus diubah berdasarkan atas bentuk waktu reporting verb.

Dua cara perubahan bentuk waktu pada reported speech :

Peraturan I

Kalau reporting verb itu past tense, bentuk waktu kata kerja dalam reported speech itu harus diubah ke dalam salah satu dari empat bentuk past tense.

Direct Speech - Indirect Speech

Simple present - menjadi - Simple past

He said ” The woman comes “ He said that the woman came


Dari contoh di atas dapat disimpulkan perubahan untuk bentuk waktu dari reported speech sebagai berikut :

Direct Speech                                Indirect speech

Simple present                              simple past

Present continuous                      past continuous

Present perfect                            past perfect

Present perfect continuous        past perfect continuous

Simple past                                  past perfect

Past continuous                          past perfect continuous

Future                                         past future

Present                                       past

 

Kekecualian :


Kalau reported speech berhubungan dengan kebenaran umum atau fakta yang sudah menjadi

kebiasaan, present indefinite atau simple present dalam reported speech tidak diubah ke dalam

bentuk lampau yang sesuai, melainkan tetap persis sebagaimana adanmya, contoh :


Direct Speech - Indirect Speech

He said, “The sun rises in the east” - He said that the sun rises in the east


Dalam reported speech, bila present tense diubah ke dalam past tense dengan peraturan I, kata sifat, kata kerja atau kata keterangan umumnya diubah:


Direct Speech                                        Indirect Speech

this = ini                                                     that = itu

these = ini                                                 those = itu

come = datang                                         go = pergi

here = di sini, ke sini                              there = di sana, ke sana

hence = dari sini                                     thence = dari sana

hither = ke tempat ini                           thither = ke tempat itu

ago = yang lalu                                       before = lebih dahulu

now = sekarang                                     then = pada waktu itu

today = hari ini                                      that day = hari itu

tomorrow = besok                                next day = hari berikutnya 

yesterday = kemarin                           the previous day = sehari sebelumnya

last night = tadi malam                       the previous night = semalam sebelumnya

next week = minggu depan                the following week = minggu berikutnya

thus = begini                                        so = begitu


contoh :

He said, “I will come here”.               He said that he would go there


Akan tetapi kalau this, here, now dan sebagainya menunjukan pada benda, tempat atau waktu ketika berbicara, maka tidak dilakukan perubahan.


Agus said, “This is my pen”. - Agus said that this was his pen

(ketika berbicara pena berada di tangan pembicara)


Peraturan II

1) Bila reported speech kalimat berita

Dengan peraturan ini reporting verb dianggap dalam present atau future tense tertentu dan kapan saja ini terjadi, bentuk waktu dari kata kerja dalam reported speech tidak diubah sama sekali dalam mengubah direct menjadi indirect speech.


Reporting verb - Reported speech

Present tense - Any tense (bentuk waktu apapun)


Direct : She says to her friend, ” I have been writing “.

Indirect : She says to her friend that he has been writing. (tidak berubah)


Direct : She has told you, ” I am reading “.

Indirect : She has told you that he is reading. (tidak berubah)


Direct : She will say, ” You have done wrongly “.

Indirect : She will tell you that you have done wrongly. (tidak berubah)


Direct : She will say,” The boy wasn’t lazy “.

Indirect : She will tell them that the boy wasn’t lazy. (tidak berubah)


2) Bila reported speech merupakan kalimat tanya

a) Reporting verb say atau tell diubah menjadi ask atau inquire. Dengan mengulangi kata tanya dan mengubah tenses jika pertanyaannya dimulai dengan kata tanya diberitakan.
Direct

He said to me, “Where are you going?”

He said to me, “What are you doing?”
Indirect

He asked me where I was going

He inquired of me what I was doing


b) Dengan menggunakan if atau whether sebagai penghubung antara reporting verb dan reported speech dan mengubah tenses, jika pertanyaannya dimulai dengan kata kerja diberitakan :


Direct

He said to me, “Are you going

away today?”

He asked me , “can you come along?”
Indirect

He asked me whether I was

going away that day.

He asked me if I could come along.



3) Kalimat perintah (imperative sentences)

Bila reported speech merupakan kalimat perintah, reporting verb say atau tell harus diubah menjadi kata kerja tertentu yang menandakan :

· command (perintah), misalnya ordered, commanded, dsb yang berarti menyuruh, memerintahkan.

· precept (petunjuk, bimbingan, didikan), misalnya advised yang berarti menasehati.

· request (permohonan), misalnya asked yang berarti meminta, memohon.

· entreaty (permohonan yang sangat mendesak), misalnya begged yang berarti meminta, memohon (dengan sangat).

· prohibition (larangan), misalnya forbade yang berarti melarang.


Dalam perubahannya dari kalimat langsung menjadi kalimat tidak langsung, modus imperatif harus diganti dengan infinitif. Tegasnya, reported verb (kata kerja yang diberitakan atau kata kerja dalam reported speech) harus diubah menjadi infinitive with to.


a) Command :

Direct: He said to his servant, “Go away at once!”

Indirect:He ordered his servant to go away at once


b) Precept :

Direct: She said to her son, “Study hard!”

Indirect: He advised her son to study hard


c) Request :

Direct: He said to his friend, “Please lend me your pen!”

Indirect: He asked his friend to be kind enough to lend him his pencil


d) Entreaty :

Direct: He said to his master, “Pardon me, sir”

Indirect: He begged his master to pardon him.


e) Prohibition :

Direct: She said to her daughter, “Don’t go there”

Indirect: She forbade her daughter to go there


Kalau reporting verb say atau tell diubah menjadi reported verb ask, order, command dsb (tapi jika bukan forbid), predikatnya diubah ke dalam infinitive with to yang didahului oleh not atau no + infinitive with to.

Direct: She said to her daughter, “Don’t go there”

Indirect: She asked herdaughter not to go there.


4) Kalimat seru (exclamatory sentences)

Bilamana reported speech terdiri dari kalimat seru atau kalimat optatif, reporting verb say

atau tell harus diubah menjadi kata kerja tertentu yang semacam itu seperti exclaim, cry out,

pray dsb.


a) Exclamatory sentences

Direct: He said, “Hurrah! My old friend has come”

Indirect: He exclaimed with joy that his old friend had come.


b) Optative sentences (kalimat yang menyatakan harapan, pujian, dsb)

Direct: He said, “God bless you, my dear son “

Indirect: He prayed tha
t God would bless his dear son